You are currently viewing Bukan Hitam Putih: Inilah Alasan Mengapa Manusia itu Kompleks dan Abu-Abu

Bukan Hitam Putih: Inilah Alasan Mengapa Manusia itu Kompleks dan Abu-Abu

Bagikan bila kamu menyukainya

Selagi manusia itu hidup berdasarkan kepentingan, maka tidak ada manusia itu yang baik dan tidak ada manusia itu yang jahat yang ada hanyalah abu-abu, Sebab manusia itu pada dasarnya memang adalah jahat jika mereka hidup hanya memilih hitam atau putih (baik atau jahat) yang dimana jika kamu menganggap dirimu adalah orang baik maka disaat itulah dirimu akan dianggap jahat dimata orang lain yang juga menganggap diri mereka adalah orang baik sedangkan dirimu dianggap oleh mereka adalah orang jahat. karena pada dasarnya baik atau jahat itu tidak lah ada selain abu-abu.

Manusia sering kali lupa bercermin. Orang jahat kerap paling keras menuduh orang lain jahat, padahal ia tidak sadar bahwa dirinya sama buruknya.

Hiburan Kita – The spirit of justice is within me.

Jika manusia itu hidup berdasarkan kepentingan, ketika dirimu baik maka di waktu yang sama dirimu akan dianggap jahat oleh orang lain karena mereka menganggap diri mereka juga adalah orang baik. Oleh sebab itu, tidak ada manusia yang dapat dikatakan baik maupun jahat, karena pada dasarnya manusia itu adalah makhluk begitu jahat (abu-abu) karena manusia itu mempunyai naluri untuk bertahan hidup. Di zaman sekarang jahat dapat menjadi baik, baik dapat pula menjadi jahat karena baik atau jahat itu pada dasarnya relatif dan tidak ada yang dapat memonopoli kebenaran, karena kebaikan itu akan hidup beriringan dengan kejahatan dan begitupun sebaliknya jika manusia itu pada dasarnya hanya hidup berdasarkan kepentingan mereka masing-masing dalam mencari kebahagiaan dengan cara berkonfrontasi sesama mereka jika mereka hidup untuk mengejar kebahagiaan, karena kebahagiaan adalah awal dari kehancuran dan cinta adalah awal dari kebencian.

Terkadang dalam hidup ini kesusahan atau nasip buruk yang membentuk penderitaan mu itu adalah kebahagiaan buat mereka karena mereka akan terhibur karenanya. Itulah yang sebenarnya yang mereka inginkan darimu, jadi berpura-puralah karena itu akan membuat mereka bingung, benci sekaligus marah kepadamu. Sebab tidak ada orang yang benar-benar senang melihat orang lain lebih senang dan bahagia hidupnya dari pada diri mereka sendiri. Karena jarak yang akan menentukan sebarapa benci mereka kepadamu.

Hiburan Kita – Reality Of Life

Terkadang kita di dalam kehidupan ini hanya dituntut untuk menjadi orang sombong dalam bentuk paksaan sebagai mana kita sebagai makhluk sosial, dengan demikian kita melihat kompleksitas kehidupan sosial itu dimana jika dirimu tidak sombong itu artinya dirimu tidak menghargai dirimu sendiri sebagimana kehidupan sosial itu adalah panggung untuk saling meremehkan orang lain yang dimana setiap orang hidup berdasarkan “Pride” mereka masing-masing dengan terlihat riya dan sombongnya memandang remeh orang lain karena hanya dirimu tidak lebih sombong dari pada mereka, yang artinya jika dirimu tidak sombong itu artinya dirimu tidak menghargai dirimu sendiri yang sekaligus menjadi sebagai dilema, dirimu akan dibenci oleh orang lain yang diakibatkan oleh dirimu telah melampaui ego kesombongan mereka dan sekaligus telah membuat orang lain yang tidak memiliki apa-apa juga ikut membencimu.

Manusia itu pada dasarnya jika ia merasa lebih dari orang lain maka ia akan merasa tinggi hati dengan mamandang sepele atau remeh orang lain dengan tampak begitu hinanya, karena mereka menilai seseorang dengan gaya sangat begitu sombong bahwa dirimu tidak lebih baik dari pada diri mereka. Oleh sebab itu kecerdasanmu adalah cara menghadapi kebusukan mereka walaupun begitu dirimu akan dituduh lebih jahat dari dibandingkan mereka karena dirimu dianggap lebih licik dan lebih jahat dari pada diri mereka karena kecerdasanmu melampaui mereka. Jahat teriak jahat, sombong teriak sombong, itulah manusia.

Hiburan Kita – Manusia adalah makhluk yang kerap lupa pada bayangannya sendiri. Ironi tercipta saat si pendosa menghakimi dosa orang lain, tanpa menyadari bahwa ia sedang memaki cerminan dirinya sendiri.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sering tidak sadar diri. Hal ini terlihat ketika seseorang yang berwatak jahat menuduh orang lain jahat, tanpa menyadari bahwa dirinya sendiri tidak ada bedanya dengan orang yang ia tuduh, mereka merasa paling baik walaupun mereka berada pada posisi jahat, atau mereka menjadikan kejahatan mereka itu sebagai kebaikan, sebab manusia itu pada dasarnya akan dapat benar-benar bahagia jika mereka telah dapat berada diatas kepentingan orang lain dengan sebagaimana cara mereka menyingkirkan kebahagiaan orang lain di atas kebahagiaan mereka seperti seorang ibu yang menginginkan keluarganya hidup sejahtera dengan berharap bagaimana anaknya tumbuh sehat dan bahagia dengan berusaha untuk memusuhimu dengan perlakuan jahat kepadamu walaupun dirimu adalah saudara kandung mereka seolah mereka itu mengerti bahwa mereka itu membenci kejahatan dengan tidak suka melakukan perbuatan jahat walaupun mereka sendiri melakukannya, itulah sebabnya manusia itu pada dasarnya adalah makhluk yang tidak tahu diri karena manusia itu hidup hanya untuk mengejar kebahagiaan di atas kebahagiaan orang lain dengan berusaha mengeliminasinya.

Bahkan seorang ibu pun dapat mengajarkan anaknya untuk menyakiti anak orang lain jika anaknya diperlakukan buruk oleh temannya, atau dapat melihat di dalam rumah tangga seorang ibu mengajarkan anak laki-laki mereka untuk menjadi anak nakal yang cerdas walaupun terdengar sedikit jahat dengan berharap disekolah anaknya menjadi yang terbaik dengan memiliki banyak teman atau menjadi anak dapat ia banggakan.

Dan pada akhirnya kamu akan mengerti bahwa dalam mencapai suatu kebahagiaan memang manusia itu pada akhirnya akan hanya dapat mengorbankan orang lain demi mencapai suatu kebahagiaan yang mereka inginkan. begitulah hidup entah dirimu atau orang lain yang akan menjadi korban selanjutnya untuk kebahagiaan seseorang, bahkan seseorang tidak kamu kenal sekalipun. keburukan atau kejahatan akan dapat terlihat baik jika itu menyangkut hidup hajat seseorang berkedok hajat banyak orang belum lagi jika kejahatan itu akan tampak terlihat suci atau baik jika itu dapat dibalut dengan agama sekalipun.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments