Orang munafik hidup berdasarkan naluri mereka dengan cara menjilat, karena mereka hidup hanya berdasarkan ego yang melampaui kecerdasan mereka, maka itu sebabnya penjilat itu hanya pandai memperlihatkan perilaku mereka yang tampak baik dan sopan karena mereka adalah orang munafik yang pandai menyimpan itikad buruk atau kebusukan hati mereka dengan terlihat baik kepadamu. Dan adakalanya mereka hanya menyimpan rasa tidak suka kepadamu tetapi mereka bersikap baik kepadamu karena dirimu dianggap sebagai sumber daya yang tidak boleh dilawan karena dirimu dianggap menguntungkan bagi mereka yang dapat membuat mereka akan terlihat susah jika mereka memperlihatkan rasa tidak senang mereka kepadamu karena rasa iri dengki mareka kepadamu yang mereka simpan di hati mereka untuk menjadi munafik yang tampak terlihat baik dengan perilaku mereka pandai bersikap sopan kepadamu dengan menyembunyikan wajah asli mereka.
Dan pada akhirnya, mereka akan memperlihatkan wujud asli mereka apabila dirimu dianggap lebih lemah dari mereka, karena seandainya jika mereka merasa lebih kuat darimu dari segi fisik, karena mereka hanya dapat menghormati orang lain hanya dengan cara menjilat. Karena jika dirimu di anggap lebih hebat dari mereka dalam soal materi atau privilege yang mereka anggap menguntungkan dari dirimu sebagai mereka menjilati dirimu agar dapat bermain aman dengan menghindari konfrontasi agar tidak bermasalah dengan dirimu. Karena mereka pada dasarnya itu terlalu sombong jika mereka merasa bahwa diri mereka itu lebih hebat dari pada orang lain dengan tampak meremehkan orang lain sebagai bentuk kehormatan mereka, yang mereka kira dirinya mereka itu hebat dengan merasa preman sebagai julukan kepada orang yang berani yang haus akan pengakuan diri dengan tak segan bersikap kurang ajar kepada orang lain karena diri mereka sendiri penuh dengan kemunafikan karena mereka adalah penjilat yang licik dan manipulatif dengan tampak terlihat cara mereka bersikap baik kepada orang lain yang aslinya mereka benci (iri, dengki).
Tulislah nama orang-orang munafik dalam hidupmu di sebuah buku merah, karena pada dasarnya mereka tak lebih dari penjilat, dengan memahami pola psikologis mereka, jika mereka berada di dekatmu, kamu dapat merasakan vibrasi mereka yang aslinya penuh dengan dusta dengan cara mereka hidup berlandaskan kedengkian hati melalui naluri penjilat karena mereka adalah orang munafik dengan terlihat pandai bersikap sopan santun.
Hiburan Kita
Dan kabar buruknya dirimu akan dianggap meresahkan jika dirimu dianggap lebih hebat dari pada diri mereka, entah dari materi atau pemikiran dalam membaca pola psikologis (mentalitas) mereka sebagai penjilat (moralitas) yang piawai dalam bersandiwara dengan tampak baik yang asli hidup mereka penuh dengan dusta. Penjilat itu berkata; Untuk apa takut pada dirimu, kamu dianggap remeh atau disepelakan, karena mereka pada dasarnya terlalu sombong untuk menghormati orang lain jika dirimu dianggap lemah karena hidup mereka hanya dapat ditundukan oleh kekuatan (fear factor) agar mereka dapat menjadi seorang penjilat agar dapat menjadi orang baik dengan hidup dijalan kemunafikan (Licker Destiny) dengan menjadi orang baik untuk menghormati orang lain.
Jadilah kuat sehingga dunia ini akan terlihat damai olehmu, karena jika kamu lemah, maka kedamaian itu adalah sebatas angan-angan karena pada saat ini keharmonisan yang kau rasakan saat ini hanyalah sebatas anomali yang dibentuk oleh ilusi (kemunafikan) yang berasal dari kedamaian.
Hiburan Kita
Dunia ini akan tampak menjadi kejam kepadamu jika dirimu tidak kejam kepada dirimu sendiri. Sebab dunia ini pada dasarnya hanya menuntutmu untuk menjadi orang yang tampak kuat atau bermateri agar semua orang tampak terlihat baik-baik saja kepada dirimu karena semua didasari oleh kemunafikan dalam mempertahankan sebuah keharmonisan jika dirimu bukan lah siapa-siapa, karena kedamaian itu adalah ilusi jika dirimu kuat, sebab banyak orang menginginkan dirimu agar menjadi orang kuat agar mereka dapat menjilat yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan, sehingga menjadi orang baik yang tidak berbahaya itu pilihan yang buruk, sehingga dirimu dapat diperlakukan sesuka hati mereka. Sebab dalam hidup ini bukan sebaik apa dirimu melainkan seberapa buruknya mereka.
Maka itulah sebabnya lebih baik ditakuti dari pada dicintai, karena dicintai itu tidak sepenuhnya menjamin dirimu akan selamat jika dirimu tidak ingin kebaikan hatimu itu disepelekan orang lain. Penjilat itu berkata; “kehormatan itu dicari bukan diminta. Sehingga apa yang telah kamu perbuat (kebaikan) itu tidak akan berguna (tidak berarti) selain mereka itu seolah menginginkan dirimu itu agar dapat ditakuti oleh mereka “penjilat” (total respect+). Ya, begitulah mereka karena itu tergantung seberapa iri, dengki hati mereka terhadap dirimu dengan cara mereka hidup dengan menjilat.
Penjilat itu hanya mampu berbuat baik kepada orang yang dapat menguntungkan bagi mereka, karena ini masalah hati atau soal sebarapa tulus mereka itu dalam memahami kebaikan (moralitas). Karena penjilat ulung yang didasari rasa dengki hati itu hanya berusaha untuk menjilati dirimu jika dirimu dianggap lebih hebat dari pada diri mereka dengan menganggap dirimu berharga untuk jatuh tersungkur yang membuat dirimu mengalami kerugian atau kehancuran yang membuat mereka senang dan bahagia. Ya begitulah mereka jika dirimu dianggap lebih lebih hebat dari pada diri mereka maka kamu akan dianggap begitu berharga untuk hancur, dan sedangkan jika dirimu dianggap lemah dari mereka diri mereka, kamu akan tahu sendiri seperti apa diri mereka yang sebenarnya, yaitu mereka pada dasarnya begitu sombong jika mereka menganggap diri mereka adalah orang baik. Dengan begitu Kenalilah para munafik dalam hidupmu, lalu abadikan nama mereka di buku merah, sebab di balik wajahnya yang manis, mereka hanyalah penjilat, karena mereka hadir dalam hidupmu sejak mula, mereka ditakdirkan berjalan di lorong penjilat, sebab kemunafikan bukan sekadar aib, melainkan emosi purba yang mereka anggap sebagai keharmonisan.
Manusia, pada akhirnya (mereka), akan selalu tunduk pada takdir penjilat, karena dalam bisikan kemunafikanlah mereka menemukan harmoni palsu yang disebut kehidupan.
Hiburan Kita
Penjilat itu akan merasa hebat jika dirimu menampakan kelemahanmu, dengan begitu dirimu akan dapat melihat wujud asli mereka sebagai penjilat ulung karena jika dirimu terlihat lemah maka mereka akan dapat berperilaku sewenang-wenang terhadap dirimu, walaupun itu terkadang rasa menyepelekan itu berasal dari imajinasi mereka untuk dapat atau segera memukulmu yang pada akhirnya, apa yang mereka rasakan itu akan membuat mereka merasa tidak perlu takut kepadamu karena mereka memang seorang penjilat yang tidak pernah tulus menghormati orang lain, jika tidak memang terpaksa mereka melakukannya, yaitu mencapai kedamaian yang mereka anggap menguntungkan bagi mereka, bahkan itu kedua bilah pihak sekalipun dalam membentuk ilusi yang disebut keharmonisan.
Manusia itu memang sulit untuk dimengerti. Karena banyak orang yang tampak religius tetapi tidak mencerminkan isi hati mereka. Ada manusia yang hidup dalam doa tanpa pernah mengenal keheningan. Ya, religius, mereka hanyalah cermin berdebu memantulkan kesalehan di mata orang lain, tetapi tidak pernah menyingkap wajah batinnya sendiri di atas panggung tempat manusia memainkan lakon kesalehan. Gerakan tubuh dipelajari, ayat-ayat suci dihafalkan, dan air mata dipaksakan. Namun setelah tirai ditutup, mereka kembali pada dirinya yang sama: haus akan pujian, lapar akan pengakuan. Spiritualitas tidak membutuhkan panggung, karena ia adalah pertemuan rahasia antara jiwa dan kegelapan menuju cahaya yang dijanjikan oleh sang ilahi. oleh sebab itu orang religius itu belum tentu spritual, dengan begitu dirimu masih mempunyai harapan untuk memang dalam menghadapi betapa buruknya watak/tabiat mereka.
Hiburan Kita – Menghadapi orang bertabiat buruk tetapi religius yang menggunakan kebaikan sebagai senjata dengan mengadopsi cara bermain mereka “hatred devil”.
Keberanian untuk dibenci adalah ukuran sejati dari kehebatan manusia. Apa gunanya menjadi orang baik jika kebaikanmu hanya menjadikanmu bahan remeh? Tidak ada luka yang lebih dalam dari pada diremehkan, dan tidak ada kehinaan yang lebih hina dari pada disepelekan. Pada saat itu, kebaikanmu hanyalah topeng kelemahan, dan dirimu sekedar dianggap tidak berbahaya di mata mereka.
Hiburan Kita
Tidak ada guna berbangga hati karena menjadi orang baik jika memang dirimu dipandang remeh karena dirimu orang baik, Kelemahan bukanlah aib, melainkan benih kutukan yang ditanamkan ke dalam dagingmu sejak awal keberadaan. Biarkan ia tumbuh menjadi kebencian yang berbisik di dalam darah, sebab kebencian adalah bahasa malam yang tak pernah tidur. Dari sanalah lahir kekuatan, bukan kekuatan yang bersinar, melainkan kekuatan yang menyeretmu ke jurang terdalam dan memaksa dunia yang munafik bertekuk lutut. Dan pada saat itu, dirimu akan mengerti, kelemahan adalah pintu, kebencian adalah jalan, dan kekuatan adalah takdirmu yang tak bisa kau tolak.
Jika kelemahan adalah takdirmu, peliharalah ia hingga berubah menjadi kebencian, lalu biarkan kebencian itu mekar menjadi kekuatan yang tak bisa dibungkam.
Hiburan Kita – Copyright – Jika memang dirimu itu lemah gunakan kelemahan itu sebagai kebencian, dan kebencian itu sebagai kekuatan.
Manusia secara psikologis dan naluri pada dasarnya adalah serigala di antara serigala lain. Karena setiap manusia akan selalu ingin menguji seberapa pintar dirimu atau berusaha memanfaatkan orang lain yang mereka anggap lemah dan bodoh. Mereka melihat orang lain hanya berdasarkan apakah mereka bisa dimanfaatkan atau tidak (bisa dimakan atau tidak). Dan mereka hanya penasaran seberapa kuat atau hebat diri dirimu yang membuat mereka tak segan bersikap kurang ajar kepada dirimu karena sopan santun bagi mereka tergantung “rasa” yang berasal dari “fear factor” sebagai pembuktian untuk menguji dirimu yang akan membentuk rasa segan dan rasa hormat kepada dirimu (dapat di gasak atau tidak). Tetapi penjilat itu juga dapat membenci dirimu jika dirimu dianggap lemah dengan mempermainkan dirimu dengan cara yang tidak baik atau lancang, tergantung seberapa berpangaruh “fear factor” yang kamu hasilkan yang membuat mereka bersikap sopan santun. Walaupun begitu mereka hanya ingin menguji keberuntungan mereka dengan memanfaatkan kelemahan sekaligus kebodohanmu dengan menjadi orang munafik (penjilat).
Akhir Kata:
Terkadang manusia itu mudah tertipu, dimanfaatkan yang sekaligus tersakiti bukannya karena bodoh, ia hanya mempunyai hati yang baik. Oleh sebab itu; hati yang bersihpun tidak akan menjamin dirimu selamat. Karena takdir hidup mu itu hanya dapat terbentuk oleh jalan yang kau pilih sendiri, karena tuhan itu hanya merestui kemana kau akan pergi.
Konten di bawah ini adalah iklan dari platform lain. Media kami tidak terkait dengan konten ini.