Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja

Bagikan bila kamu menyukainya đź’–

Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja

Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja

Pendahuluan

Memahami Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja dengan memahami mengapa anak-anak maupun remaja melakukan hal-hal buruk.

Bila kamu sudah tumbuh dewasa atau sudah matang segi mental dan emosional atau kamu sebagai orang tua pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa beberapa anak-anak remaja sering melakukan kenakalan atau sering bermasalah dengan etika, norma, atau melakukan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan? Sebenarnya ini adalah topik yang sederhana, tetapi kami akan menguraikannya dan mencari tahu mengapa fenomena ini sering terjadi. Jadi mari kita pahami pola perilaku mereka dengan kita yang menjadi mereka, dan kita akan masuk ke dunianya kenakalan anak-anak maupun remaja!

Rahasia di dalam setiap anak/remaja

Tahukah kamu bahwa kita masing-masing unik dan istimewa? Yap, kita semua memiliki alasan masing-masing mengapa kita mungkin akan mendapat masalah yang berbeda dalam kehidupan kita. Mari kita lihat lebih dekat beberapa alasan tersebut:

Keluarga Sangat Berarti

Keluarga memainkan peran besar dalam hidup kita, dan ini dapat memengaruhi pilihan yang kita buat. Terkadang jika kita berasal dari keluarga yang kurang baik atau memiliki masalah seperti sering bertengkar atau tidak akur dan sering nya mengucapkan kata-kata kasar hal itu dapat membuat kita cenderung melakukan hal-hal buruk. Tetapi jika kita memiliki keluarga yang penuh kasih yang mendukung dan membimbing kita dengan baik, ini dapat membantu kita tetap menjadi mansuia yang baik dari segi didikan orang tua kita secara informal unuk membentuk jati diri kita saat tumbuh nantinya.

Perasaan emosional anak/remaja

Terkadang perasaan kita dalam perkembangan ego atau saat-saat masa pubertas bisa membuat kita selalu bertingkah atau perasaan yang membuat kita merasa marah, sedih, atau frustrasi, akan sulit untuk mengontrol tindakan kita. Ketika kita tidak tahu bagaimana menghadapi perasaan ini, kita mungkin akan melakukan hal-hal yang nantinya kita sesali. Itulah mengapa penting untuk berbicara dengan seseorang yang kita percayai, seperti orang tua yang bijak, guru atau konselor, yang dapat membantu kita menemukan cara yang lebih baik untuk menangani emosi kita saat remaja.

Teman bisa menjadi faktor penting

Teman adalah bagian terpenting dari hidup kita, dan mereka dapat memberi pengaruh besar pada kita. Saat kita berada di sekitar teman yang nakal atau kurang baik dan selalu membuat masalah, sulit bagi kita untuk mengatakan tidak karena kamu bisa saja berkata mungkin kamu tidak akan terpengaruh olehnya. Tekanan pengaruh perteman adalah hal yang nyata sulit untuk dihindarkan oleh anak-anak maupun remaja, dan itu dapat membuat kita melakukan hal-hal yang tidak baik atau tidak wajar biasanya tidak kita lakukan. Tapi ingat, teman yang positif akan selalu membuat kita dalam menentukan pilihan yang baik.

Lingkungan atau tempat kita tinggal itu sangat berpengaruh

Percaya atau tidak, tempat tinggal kita juga bisa berperan dalam mengapa anak-anak/remaja mendapat masalah moral. Jika kita tinggal di lingkungan di mana terdapat banyak kelakukan tindak kejahatan atau orang-orang sekitar kita sering mengatakan kata-kata tidak terpuji atau tidak baik maka kita kan terbiasa oleh perilaku atau ucapan yang tidak baik tersebut, sebagai dampak nya kita akan terpengaruh oleh perilaku yang tidak baik tersebut dan akan sulit untuk menghindari masalah kenakalan remaja. Tetapi bahkan dalam situasi sulit ini kita harus sadar atas kontrol kesadaran diri untuk menemukan orang-orang positif yang dapat membantu kita menemukan jalan keluar yang positif dan membuat pilihan yang lebih baik.

Kualitas tempat kita sekolah maupun kualitas guru pendidik di sekolah bisa menentukan kita

Sekolah adalah tempat kita menghabiskan sebagian besar hari kita, dan tempat kita sekolah bisa membantu kita menjadi anak baik atau malah membuat kita menjadi anak yang tidak baik. Jika kita pergi ke sekolah di mana sering terjadinya intimidasi di lingkungan yang kurang baik atau sering terjadinya tindak bullying atau di mana kita dengan feeling/perasaan tidak aman atau merasa tertekan yang membuat kita lebih cenderung bertindak menjadi orang tidak baik untuk melakukan hal sama, kamu menjadi orang suka membully untuk bermain aman agar tidak menjadi korban bullying, atau rasa sakit hati kamu melampiaskan kekesalan kamu agar ditakuti dan dihormati teman-teman dan lingkungan kamu karena kamu dulunya pernah menjadi korban perilaku bullying sebelumnya. Namun jika kita sekolah yang memiliki standart pendidikan yang bagus atau tingkat akademik komprehensif yang tinggi dengan memiliki guru yang berkualiats yang dapat membimbing anak-anak muridnya dengan moral, etika, dan akhlak baik. Dan sekolah dengan pendidikan sesuai dengan program kurikulum dapat membantu kita mengembangkan kecerdasan dan karakter kita, lingkungan sekolah yang baik itu dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga kita tetap di jalur yang benar dan mengembangkan kualitas jati diri kita.

Mari mengubah segala sesuatu menjadi lebih baik

Sekarang setelah kita mengetahui beberapa alasan mengapa anak-anak mendapat masalah, mari kita bicara tentang apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki keadaan kita:

Jadilah Teman yang Baik

Sebagai teman, kita mempunyai pilihan untuk saling menyokong atau menjatuhkan satu sama lain. Dengan ini kita tau mana baik untuk kita pilih yaitu dengan menjadi pengaruh positif satu sama lain dengan dukung teman kita dalam membuat pilihan yang baik dan katakan tidak untuk kelakuan yang tidak baik, karena kebanyakan anak-anak dan remaja marasa bangga atau merasa keren dengan kelakukan tidak baik, karena kita haus akan kepopuleran atas pengakuan orang-orang sekitar kita. Dengan pilihan yang kamu tentukan kita bersama-sama kita bisa membuat perbedaan!

Bicaralah dengan seseorang yang kita percayai

Jika kita merasa kewalahan dengan emosi atau mengalami masa sulit, penting untuk menghubungi seseorang yang kita percayai. Baik itu guru, anggota keluarga, atau konselor, membicarakan perasaan kita dapat membantu kita menemukan solusi yang lebih baik dan mendapatkan dukungan yang kita butuhkan.

Temukan kegiatan positif

Dari pada kita terjebak dalam masalah, mari fokus untuk menemukan aktivitas yang membuat kita senang dan membantu kita berkembang. Entah itu bergabung dengan tim olahraga, menekuni hobi, atau terlibat dalam program komunitas hiburan kita, menemukan saluran positif untuk energi dan bakat kita dapat menjauhkan kita dari pengaruh negatif.

Bonus: Humor

Beda Zaman, Beda Pola Pikir dalam Bersosialisasi

Di zaman dulu, anak-anak dan remaja yang humoris, periang, sering tersenyum, dan gemar melucu cenderung lebih disukai oleh banyak orang. Mereka dianggap menyenangkan karena jauh dari sikap dingin, cuek, jaim, atau sok cool—sikap yang dulu sering dianggap sebagai tanda kesombongan. Bahkan, orang yang bersikap dingin atau terlalu jaim bisa dicap negatif, seperti “orang gilo” (gila), atau dianggap stres karena beban pikiran yang berat. Sebaliknya, seseorang yang tampak melamun dan tidak asyik dalam pergaulan juga sering dibandingkan dengan hewan seperti “jawi” (sapi), yang dianggap hanya “kosong pikiran.”

Namun, di zaman sekarang, pola pikir dan cara bersikap anak-anak serta remaja tampaknya berubah drastis. Orang yang humoris, periang, sering tersenyum, dan suka melucu justru lebih sering menjadi sasaran kritik. Bukannya disukai, mereka malah kerap dibully, diremehkan, atau bahkan disebut “orang gilo.” Sebaliknya, sikap dingin, cuek, jaim, atau sok cool kini lebih sering dianggap keren, mencerminkan kepribadian seperti “sigma male” yang banyak digemari.

Fenomena Nolep dan Alter Ego

Di sisi lain, ada juga kasus anak-anak atau remaja yang memilih bersikap nolep (mengisolasi diri) atau mengadopsi sifat introvert. Entah karena itu benar-benar kepribadian asli mereka, atau hanya upaya meniru karakter fiksi idola mereka. Banyak dari mereka terinspirasi oleh karakter fiksi dengan kepribadian “keren,” “badass,” atau penuh karisma, yang sebenarnya bukan mencerminkan sifat asli mereka.

Masalahnya, saat upaya meniru ini tidak sesuai dengan realitas—baik dari tampilan, pembawaan, maupun karisma—hasilnya sering kali justru berlawanan. Ingin terlihat keren seperti karakter yang mereka idolakan, mereka malah terkesan kaku, tidak alami, atau bahkan mirip “Ijat” dari serial Upin-Ipin yang pendiam dan terlalu jaim. Wkwkw, ini ironi yang sering kali menjadi bahan candaan.

Kata terakhir

Kenakalan anak-anak dan remaja merupakan masalah umum terjadi, namun dengan memahami alasan di baliknya, kita dapat menemukan cara untuk mencegahnya. Ingat, kita semua unik dan istimewa, dan kita memiliki kekuatan untuk membuat pilihan yang membentuk masa depan kita. Mari saling mendukung, mencari bantuan saat kita membutuhkannya, dan terlibat dalam aktivitas positif yang menghasilkan yang terbaik dalam diri kita. Bersama-sama, kita dapat menciptakan dunia yang lebih cerah, lebih aman, dan lebih bahagia untuk diri kita sendiri dan komunitas kita dengan tetap menjadi anak bangsa yang mengagumkan untuk anak-anak dan remaja!

Konten di bawah ini adalah iklan dari platform lain. Media kami tidak terkait dengan konten ini.

Artikel: (Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja, Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja, Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja, Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja, Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja, Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja, Faktor Dibalik Kenakalan Anak dan Remaja)

Tinggalkan Balasan